Sunday, February 24, 2013

Adzan Terakhir Sahabat Bilal.

Adzan Terakhir Sahabat Bilal.
Semua pasti tahu, bahwa pada masa Rasulullah, setiap masuk waktu salat, maka yg kumandankan azan adalah Bilal bin Rabah.
Bilal ditunjuk karena miliki suara yg indah. Lelaki berkulit hitam asal Afrika itu punyai suara emas yg khas. Posisinya semasa Rasul tak tergantikan oleh siapapun, kecuali saat perang saja, atau saat keluar kota bsama Rasulullah SAW. Kerana beliau tak pernah berpisah dgn Rasul, kemanapun Rasul pergi.
Hingga Rasulullah SAW menemui Allah pd awal 11 Hijriah. Semenjak itulah Bilal nyatakan diri tak akan kumandangkan adzan lagi.
Ketika Khalifah Abu Bakar r.a mintanya jadi mu'adzin kembali, dgn hati pilu bilal berkata: "Biarkan aku jadi muadzin Rasul saja. Rasul telah tiada, maka aku bukan muadzin siapa lagi"
Namun Abu Bakar terus mendesaknya, dan Bilal pun btanya: "Dahulu, ketika engkau bebaskanku dari siksaan Umayyah bin Khalaf. Apakah engkau bebaskanmu karena dirimu atau kerana Allah ?"
Abu Bakar r.a hanya terdiam.
"Jika engkau bebaskanku karena dirimu, maka aku bersedia jadi muadzinmu. Tetapi jika engkau dulu bebaskanku karena Allah, maka biarkan aku dgn keputusanku" Kata Billal.
Abu Bakar r.a pun tak mampu desak Bilal r.a utk kembali kumandangkan azan.
Kesedihan sebab ditinggal wafat Rasulullah SAW sentiasa di hati Bilal r.a. Kesedihan itu mendorongnya tinggalkan Madinah, dia ikut pasukan Fath Islamy menuju Syam, & tinggal di Homs, Syria.
Lama Bilal r.a tak kunjungi Madinah, sampai pada suatu malam, Rasulullah SAW hadir dlm mimpi Bilal, dan tegurnya: "Ya Bilal, wa maa hadzal jafa' ? (Hai Bilal, kenapa engkau tak mengunjungiku ?. Kenapa sampai begini ?)"
Bilal bangun tperanjat, segera dia persiapkan perjalanan ke Madinah, utk ziarah Rasul. Sekian tahun sudah dia tinggalkan Rasulullah.
Setiba di Madinah, Bilal bersedu sedan melepas rasa rindunya pada Rasul, pada sang kekasih. Saat itu, 2 pemuda yg tlh dewasa, dekatinya.
Keduanya adalah cucunda Raulullah SAW, Hasan dan Husein. Ketika mata sembab oleh tangis, Bilal yg kian tua memeluk kedua cucu Rasullah itu.
Salah satu dari keduanya berkata kepada Bilal r.a: "Pakcik, maukah kau kumandangkan azan buat kami ?. Kami ingin kenang datuk kami"
Ketika itu, Umar bin Khattab yg tlh jadi Khalifah juga sdg lihat pemandangan mengharukan itu, dan beliau juga memohon Bilal utk kumandangkan azan, meski sekali saja dan Bilal pun memenuhi permintaan itu.
Saat waktu salat, dia naik pada tempat dahulu biasa dia adzan pada masa Rasulullah SAW masih hidup.
Mulailah dia kumandangkan adzan. Saat lafadz "Allahu Akbar" dikumandangkan olehnya, seluruh Madinah senyap, segala aktiviti terhenti, semua terkejut, suara yg telah bertahun hilang, yg ingatkan pada susuk nan agung, suara yg begitu dirindukan, itu telah kembali.
Ketika Bilal meneriakkan kata "Asyhadu an laa ilaha illallah", seluruh isi kota madinah berlarian ke arah suara itu berteriak, bahkan para gadis dlm rumah mereka pun keluar.
Dan saat bilal kumandangkan "Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah", Madinah pecah oleh tangisan dan ratapan yg sgt memilukan.
Semua menangis, teringat masa indah bersama Rasulullah SAW. Umar bin Khattab yg plg keras tangisnya. Bahkan Bilal sendiri pun tak sanggup teruskan adzannya. Lidahnya tersekat oleh air mata yg berderai.
Hari itu, madinah mengenang masa saat masih ada Rasulullah SAW. Tak ada pribadi agung yg begitu dicintai spt Rasullullah SAW.
Dan azan itu adalah azan pertama sekaligus azan terakhirnya Bilal r.a semenjak Rasulullah SAW wafat.
Bilal tak pernah bersedia lagi kumandangkan azan. Sebab teramat sedih krn hatinya mengenang seorg iaitu Rasullullah SAW.
Semoga kita dapat merasakan nikmatnya Rindu dan Cinta seperti yang Allah karuniakan kepada Sahabat Bilal bin Rabah r.a. Aamiin




















0 comments:

Post a Comment

Thanks For Your Honest Comment. I appreciate it ;)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...